Tari
Baris merupakan tarian pasukan perang. "Baris" yang berasal dari kata
bebaris yang dapat diartikan pasukan maka tarian ini menggambarkan ketangkasan
pasukan prajurit. Tari ini merupakan tarian kelompok yang
dibawakan oleh pria, umumnya ditarikan oleh 8 sampai lebih dari 40 penari
dengan gerakan yang lincah cukup kokoh, lugas dan dinamis,
dengandiiringi Gong.
Tari Baris Tunggal mengisahkan
seorang pemuda yang gagah berani dengan sifat keprajuritan dan kepahlawanan.
Tari ini juga menggambarkan kematangan jiwa dan kepercayaan seorang
prajurit yang diperlihatkan melalui gerak-gerakannya yang
dinamis dan lugas. Tarian ini dibawakan oleh seorang penari putra. Tarian ini penuh dengan irama gerak yang mantap dan tegas wujud sikap seorang prajurit Tari Baris Tunggal Bali ini mengejawantahkan seorang ksatria muda Bali yang sedang meninjau "daerah kekuasaan" ayahnya yang suatu saat akan dipimpinnya. Penutup kepala berwarna putih, menandakan nilai kesucian dan keluhuran sebagai pemimpin.
dinamis dan lugas. Tarian ini dibawakan oleh seorang penari putra. Tarian ini penuh dengan irama gerak yang mantap dan tegas wujud sikap seorang prajurit Tari Baris Tunggal Bali ini mengejawantahkan seorang ksatria muda Bali yang sedang meninjau "daerah kekuasaan" ayahnya yang suatu saat akan dipimpinnya. Penutup kepala berwarna putih, menandakan nilai kesucian dan keluhuran sebagai pemimpin.
Tari Baris ini biasanya dibagi
jadi 3 babak. yaitu babak pembuka , babak alus, dan babak penutup. Di Babak
pembuka ini biasanya gerakannya lebih agresif, babak kedua gong atau musikn
akan lebih lembut. biasanya gerakannya pun lebih berwibawa. Babak penutup
hampir sama dengan babak pertama.
Pakaian yang digunakan pada Tari
Baris Tunggal ialah :

a. Gelungan
b. Celana
Panjang Putih
c. Kain
Putih
d. Baju
(kain Bludru)
e. Gelang kana
(Gelang Tangan)
f. Stewel
(Gelang Kaki)
g. Awir
h. Badong
i. Keris
Tari Barispun dapat di bagi
menjadi beberapa bagian yaitu :
a) Baris
Katekok Jago
Baris yang membawa
senjata tombak poleng (tombak yang tangkainya berwarna hitam dan putih) dan
berbusana loreng hitam putih ditarikan dalam upacara Pitra Yadnya (Ngaben).
Umumnya ada di daerah Badung dan Kodya Denpasar. Sedang tarian Baris sejenis di
Buleleng disebut Baris Bedug dan di Gianyar disebut Baris Poleng.
b) Baris
Tumbak
Baris yang membawa
senjata tombak dan berbusana awiran berlapis - lapis ditarikan dalam upacara
Dewa Yadnya, banyak dijumpai di daerah Badung, Bangli dan Gianyar.
c) BarisDadap
Baris yang membawa senjata dapdap (semacam perisai), gerakannya lebih lembut dari jenis-jenis tari Baris lainnya dan penarinya menari sambil menyayikan tembang berlaras slendro dengan diiringi gamelan Angklung yang juga berlaras slendro dan ditarikan dalam upacara Dewa Yanya kecuali di daerah Tabanan ditarikan dalam upacara Pitra Yadnya, banyak dijumpai didaerah Bangli, Buleleng, Gianyar dan Tabanan.
Baris yang membawa senjata dapdap (semacam perisai), gerakannya lebih lembut dari jenis-jenis tari Baris lainnya dan penarinya menari sambil menyayikan tembang berlaras slendro dengan diiringi gamelan Angklung yang juga berlaras slendro dan ditarikan dalam upacara Dewa Yanya kecuali di daerah Tabanan ditarikan dalam upacara Pitra Yadnya, banyak dijumpai didaerah Bangli, Buleleng, Gianyar dan Tabanan.
d) Baris
Presi
Para penari baris ini
membawa senjata keris, dan sejenis perisai yang dinamakan presi. Diadakan dalam
kaitannya dengan upacara Dewa Yadnya. Banyak dijumpai di daerah Bangli dan
Buleleng.
e) Baris
Pendet
Tari baris yang para
penarinya tampil tanpa membawa senjata perang melainkan sesaji (canang sari),
ditarikan dalam upacara Dewa Yadnya. Di desa Tanjung Bungkak (Denpasar) penari
baris ini membawa canang yang disebut canang oyod dan pada bagian akhir
tariannya, para penari menari menggunakan kipas sambil
"ma-aras-arasan" atau bersuka ria
f) Baris
Bajra
Baris yang membawa
senjata gada dengan ujungnya berbentuk bajra (seperti gada Bhima) dan ditarikan
dalam upacara Dewa Yadnya serta dapat dijumpai di daerah Bangli dan Buleleng.
g) Baris
Tamiang
Baris yang membawa
senjata keris dan perisai yang dinamakan Tamiang, dapat dijumpai di daerah
Badung.
h) Baris
Kupu-Kupu
Sesuai dengan
temanya, tari Baris ini melukiskan kehidupan binatang kupu-kupu dan penarinya
mengenakan sayap kupu-kupu, gerakannya lincah dan dinamis menirukan gerak-gerik
kupu-kupu. Hingga kini tari ini ada di desa Renon dan Lebah (Denpasar).
i)
Baris Bedil
Baris ini ditarikan
oleh beberapa pasang penari yang membawa imitasi senapan berlaras panjang
(bedil) terbuat dari kayu, ditampilkan dalam upacara Dewa Yadnya dan terdapat
di daerah Klungkung, Bangli dan Badung.
j) Baris
Cina
Tari Baris ini diduga
mendapat pengaruh budaya Cina, keunikannya terlihat dari tata busana (celana
panjang dengan baju lengan panjang, selempang kain sarung, bertopi, berkacamata
hitam serta memakai senjata pedang), geraknya (mengambil gerakan pencak silat),
dan iringannya (gamelan Gong Bheri yaitu Gong tanpa moncol). Tarian ini
menggambarkan pasukan juragan asal tanah Jawa yang datang ke Bali. Tarian ini
ditampilkan dalam upacara Dewa Yadnya dan terdapat di desa Renon dan Belanjong,
Sanur (Denpasar).
k) Baris
Cendekan
Baris ini ditarikan
oleh beberapa pasang penari yang membawa senjata tombak yang pendek (cendek),
ditampilkan dalam upacara Dewa Yadnya.
l)
Baris Panah
Baris ini ditarikan
oleh beberapa pasang penari yang membawa senjata panah dan ditampilkan dalam
upacara Dewa Yadnya, terdapat di daerah Buleleng dan di Bangli
m) Baris
Jangkang
Baris ini ditarikan
oleh penari-penari yang membawa senjata tombak panjang, ditampilkan dalam
upacara Dewa Yadnya dan terdapat di daerah Bangli, Gianyar, dan Klungkung (Nusa
Penida).
n) Baris
Gayung
Baris ini ditarikan
oleh sekelompok penari yang terdiri dari para pemangku dengan membawa gayung
atau cantil (alat untuk membawa air suci), ditampilkan dalam upacara Dewa
Yadnya dan terdapat di daerah Bangli, Gianyar serta Badung.
o) Baris
Demang
Ditarikan oleh
sekelompok penari yang menggambarkan tokoh Demang (salah satu dari tokoh
Pagambuhan) dalam drama tari klasik Gambuh dengan senjatanya pedang, tumbak,
panah dan lain-lainnya. Tari Baris ini terdapat di daerah Buleleng.
p) Baris
Cerekuak
Tarian yang
menggambarkan gerak-gerik sekelompok burung air (cerekuak) ketika mencari
kekasihnya, burung manuk dewata. Para penarinya memakai busana babuletan (kain
yang dicawatkan sampai di atas lutut) dengan hiasan dari daun- daunan pada
sekujur tubuh dan kepala, hanya ditampilkan dalam upacara Pitra Yadnya (Ngaben)
dengan Gamelan pengiringnya Batel Gaguntangan. Tarian baris tersebut terdapat
di daerah Tabanan.
q) Baris
Mamedi
Tarian ini
menggambarkan sekelompok roh halus (mamedi) yang hidup ditempat angker seperti
kuburan, para penarinya memakai busana yang terbuat dari dedaunan dan ranting
yang diambil dari kuburan. Gamelan pengiring tarinya gamelan Balaganjur. Tarian
diselenggarakan dalam rangka upacara Pitra Yadnya (ngaben) dan terdapat di
daerah Tabanan.
r) Baris
Ketujeng
Tari ini
menggambarkan sekelompok roh halus yang hidup di tempat angker yang dimaksudkan
sebagai tari pengantar atman orang yang meninggal menuju sorga, dibawakan oleh
sekelompok penari yang mengenakan busana dari dedaunan. Tari baris ini
dipertunjukan dalam upacara Pitra Yadnya (Ngaben).
s) Baris
Gowak
Tarian yang
melukiskan peperangan antara pasukan Tegal Badeng (Badung) dengan sekelompok
burung gagak pembawa kematian, di mana beberapa pasang penarinya memerankan
prajurit Tegal Badeng dan yang lainnya sebagai sekelompok burung gagak dengan
kostum yang memakai sayap. Tarian ini sangat disucikan oleh masyarakat desa
Selulung, Kintamani (Bangli) dan terdapat dalam Upacara Dewa Yadnya.
t) Baris
Omang
Tari Baris yang
mempergunakan senjata tombak tetapi gerakannya perlahan-lahan seperti jalannya
siput (Omang), menggambarkan pertempuran antara pasukan Tegal Badeng (Badung)
dengan pasukan Guwak (burung gagak). Tarian ini sangat disucikan oleh
masyarakat Selulung (Kintamani - Bangli, dan terdapat dalam upacara Dewa
Yadnya.
u) Baris
Jojor
Tarian baris yang
ditarikan sekelompok penari dengan membawa senjata Jojor (tombak bertangkai
panjang) terdapat dalam upacara Dewa Yadnya dan ada di daerah Buleleng, Bangli
dan Karangasem
v) Baris
Kuning
Merupakan tarian
upacara Dewa Yadnya yang ditarikan oleh sekelompok penari pria yang berbusana
serba kuning dan bersenjatakan keris dan tamiang (perisai), terdapat di daerah
Buleleng.
w) Baris
Tengklong
Tari yang dibawakan
oleh sekelompok penari dengan senjata pedang, gerakannya dinamis, perkasa dan
mendekati gerakan pencak silat. Khusus ditampilkan dalam upacara di Pura
Penambangan Badung, tepatnya di desa Pamedilan Kodya Denpasar.
x) Baris
Kelemet
Tarian ini dibawakan
oleh sekelompok penari yang memerankan para nelayan, dengan senjata semacam
dayung dan menggambarkan orang naik sampan di laut untuk menangkap ikan, tari
ini ada dalam upacara Dewa Yadnya dan terdapat di daerah Badung.
0 komentar:
Posting Komentar